Sejak 30 April 2015 AKBP Asep Guntur Rahayu  menjabat Kapolres Cianjur  menggantikan AKBP Dedy Kusuma Bakti yang bergeser menjadi Kapolres C...

Kisah Inspiratif, AKBP Guntur, Kapolres Penolong Ibu Pemasak Batu

By | 19.44 Leave a Comment
Sejak 30 April 2015 AKBP Asep Guntur Rahayu  menjabat Kapolres Cianjur  menggantikan AKBP Dedy Kusuma Bakti yang bergeser menjadi Kapolres Cimahi. Sebelumnya AKBP Asep Guntur Rahayu menjadi penyidik KPK selama enam tahun.


Saat ini AKBP Asep Guntur Rahayu  menjadi bahan pemberitaan banyak media karena kepedulian sosial yang tinggi. Dia bukan hanya sekadar menjadi polisi penegak hukum tetapi benar-benar menjadi pelayan masyarakat. Hal itu ia tunjukan dengan turun tangan membantu warga yang kesulitan.

AKBP Asep Guntur Rahayu  membantu pasangan keluarga miskin dengan gubuk reyotnya, Andun tinggal bersama Iyah (33) sang istri dan tujuh orang putrinya masing-masing Diana Safitri (11), Dinda Marisa (9), Risma (8), Ai Lestari (7), Ratna (5), Rina Maisaroh (2) dan Dede Siti Nurazizah (2 bulan).

Gubuknya seluas 6x4 meter, namun hanya bisa menempati ruangan dapur seluas 2x4 meter karena bagian ruangan lain hampir ambruk di Kampung Bolenglang, RT 1 RW 10, Desa Sukasari, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Kondisi memprihatinkan Andun, sempat menjadi pemberitaan media massa. Guntur turun tangan setelah mendengat kisah dari temannya, kalau Iyah terkadang memasak batu sambil menunggu anaknya tertidur. Keluarga ini miskin dan tak punya cukup makanan.

Keluarga Iyah dan Andun  memasak batu karena tujuh anaknya kelaparan. Iyah tak punya makanan, suaminya Andun bekerja serabutan dan tak ada penghasilan. Hingga akhirnya anak-anaknya terlelap tidur karena memang batu tak mungkin bisa dimakan.

Guntur mengkoordinir bantuan makanan serta mengupayakan pembangunan rumah. Dia meminta tolong Kepala BPN Cianjur untuk urusan tanah. Pemilik tanah Kilin, kemudian rela menyumbangkan tanah 72 meter untuk Andun dan keluarganya. Kilin diberi sertifikat atas seluruh tanahnya oleh BPN Cianjur.

Guntur tak hanya memberikan bantuan urusan makanan, tetapi juga membangun rumah. Selama ini keluarga Andun tinggal gubuk reyot di tanah milik orang lain. Hingga akhirnya dengan pendekatan Guntur si pemilik tanah merelakan tanahnya sebidang kecil bagi Andun.

Pemilik tanah mendapatkan imbalan tanahnya disertifikat seluruhnya oleh Guntur. Dalam bekerja ini, Guntur dibantu Kepala BPN Cianjur beserta sejumlah donatur yang dengan ikhlas mengulurkan bantuan.

Banyak media yang memberitakan tindakan Kapolrest Cianjur ini, bahkan ada media yang menyebitkan bahwa tindakan Guntur mirip dengan kisah Umar bin Khattab, khalifah yang membawa gandum untuk ibu yang memasak batu untuk anaknya yang kelaparan.

Tindakan Guntur ini akan menginspirasi banyak orang bahwa sesama manusia kita harus peduli.

Siapakah Sosok Asep Guntur Rahayu
 

Asep Guntur berasal dari Majalengka, lahir 25 Juni 1974.  Dia adalah teman SMA-ku di SMASA Majalengka lulus tahun 1993. Lalu ia melanjutkan sekolahnya ke Akademi Kepolisian dan lulus tahun 1996..

Asep Guntur Rahayu memiliki background penanganan kasus tindak pidana korupsi. Secara rekam jejak jabatan dan posisi, sejak 2007 hingga 2012, namanya ada dalam deretan penyidik lembaga terdepan dalam pemberantasan korupsi, yakni Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Tidak tanggung-tanggung, sejumlah kasus korupsi yang menyeret orang-orang 'besar' bisa dituntaskannya dengan mengirim para tersangka itu ke dalam jeruji besi.

Dalam catatan perjalanan karirnya sebagai salah satu penyidik KPK itu, mulai pejabat di kementrian, bupati hingga duta besar pun dibuatnya harus mempertanggungjawabkan kejahatan yang merugikan keuangan negara itu.

Salah satu kasus korupsi yang cukup menonjol dan menjadi perhatian seantero negeri yang pernah ditanganinya adalah kasus kakak-beradik Anggodo dan Anggoro Widjojo yang tersangkut kasus korupsi dengan usaha penyuapan terhadap pimpinan KPK karena keduanya tersangkut korupsi pengadaan Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT) di Departemen Kehutanan RI.

Selepas tugas di KPK itu, Asep mendapatkan perintah dan posisi baru. Tapi posisi itu tidaklah jauh dari tugas sebelumnya yang berkenaan dengan pengangan kasus tindak pidana korupsi, yakni sebagai Kanit II Subdit IV Dittipidkor Bareskrim Polri.

Bapak tiga anak itu kemudian dipercaya melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan di Polres Cianjur. Ia menjabat sebagai Kapolres Cianjur menggantikan Dedy Kusuma Bakti pada April 2015.
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Ayo Komen dan Diskusi