Kangdebar Posts

Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan

Setya Novanto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPR RI periode 2014-2019. Pengunduran diri itu menyusul penanganan kasus...



Setya Novanto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPR RI periode 2014-2019.

Pengunduran diri itu menyusul penanganan kasus dugaan pelanggaran kode etik Novanto yang dilaporkan Menteri ESDM Sudirman Said ke Mahkamah Kehormatan Dewan.
Dalam surat yang dilayangkan ke MKD, Rabu (16/12/2015) malam, Novanto menyatakan, keputusan mundur yang ia buat lantaran dirinya ingin menjaga harkat dan martabat dewan.

Selain itu, ia ingin agar masyarakat tidak gaduh atas kasus yang sedang menimpanya. Novanto dilaporkan Sudirman lantaran diduga telah meminta sejumlah saham kepada PT Freeport Indonesia dengan mengatasnamakan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Permintaan itu disampaikan saat pertemuan antara dirinya dengan pengusaha Riza Chalid dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin, pada 8 Juni 2015.
Berikut isi lengkap surat pengunduran diri Novanto:

Jakarta, 16 Desember 2015
Kepada Yth. Pimpinan DPR RI Di Jakarta
Perihal: Pernyataan Pengunduran Diri Sebagai Ketua DPR RI

Sehubungan dengan perkembangan penanganan dugaan pelanggaran etik yang sedang berlangsung di Mahkamah Kehormatan DPR RI, maka untuk menjaga harkat dan martabat, serta kehormatan lembaga DPR RI serta demi menciptakan ketenangan masyarakat, dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua DPR RI Periode Keanggotaan 2014-2019.

Demikian pernyataan pengunduran diri ini saya buat dengan tulus. Semoga bermanfaat bagi kepentingan bangsa, negara dan rakyat Indonesia.

Hormat saya,

Setya Novanto
Nomor Anggota 300

Tembusan: Pimpinan Mahkamah Kehormatan DPR RI
Proses Hukum Terus berlanjut

 Setya Novanto boleh saja mundur dari jabatan Ketua DPR. Tapi mundurnya Novanto tidak menghentikan pengusutan kasus di Kejagung atas dugaan pemufakatan jahat.
Kendati Setya Novanto telah mengundurkan diri dari jabatan Ketua DPR. Namun, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengaku akan mempermudah pengusutan dugaan pemufakatan jahat yang kini masih diselidiki Kejaksaan Agung (Kejagung).

 Menurut Muhammad Prasetyo dengan pengunduran diri Novanto tidak terlalu berpengaruh pada proses penanganan. Prasetyo memastikan bahwa ada indikasi tindak pidana korupsi yang terjadi dalam pertemuan 'papa minta saham' yang dilakukan oleh Novanto tersebut.

 Seperti diketahui, Kejagung memang tengah menyelidiki kasus yang dikenal dengan 'papa minta saham' tersebut. Di dalam pertemuan Novanto, Reza dan Maroef disinyalir adanya pemufakatan jahat yang bisa berujung pada tindak pidana korupsi. Pemufakatan jahat sendiri telah diatur dalam Pasal 15 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Saat ini penyelidik tengah merumuskan pelanggaran hukum apa yang terjadi dalam pertemuan tersebut sebelum akhirnya melakukan penyidikan dan menetapkan tersangka.

 Polri pun siap untuk membantu Kejaksaan Agung dalam mengusut kasus ini.

 "Ya tetap, kasus itu kan yang ditangani Kejaksaan Agung, tidak berhenti meski ada vonis tentang pelanggaran etik. Tetap vonis itu berjalan ujungnya ke pengadilan. Kalau Jaksa Agung butuh back up, kita back up apa kesulitannya," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di rumah dinas Wapres Jusuf Kalla, Jl Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (16/12/2015).

 Badrodin mengatakan, Polri menghargai proses hukum terhadap Novanto yang sedang diusut oleh Kejagung. Polri akan membantu jika dibutuhkan oleh Kejagung.

"Kalau kita menangani kasus korupsinya kan sudah ditangani Jaksa Agung. Saya pikir enggak boleh kita berebut," ujarnya.

Polri juga akan membantu Kejagung jika kesulitan memanggil pengusaha minyak Reza Khalid yang saat ini masih berada di luar negeri. Polri akan bekerjasama dengan Interpol jika memang diperlukan.
"Kalau dia (Kejagung) kesulitan, dia (Reza Khalid) ada di luar negeri bisa saja kerja sama dengan Jaksa Agung di sana atau dengan Interpol. Enggak ada masalah," kata Badrodin.

Akhir-akhir ini banyak sekali kita saksikan dan dengarkan kekerasan yang dilakukan oleh seseorang/ sekelompok orang terhadap orang lain. Kek...

Akhir-akhir ini banyak sekali kita saksikan dan dengarkan kekerasan yang dilakukan oleh seseorang/ sekelompok orang terhadap orang lain. Kekerasan yang dilakukan bisa memiliki banyak alasan dan motivasi, tetapi perilaku kekerasan yang dilakukan memiliki dasar pengalaman kekerasan pada masa sebelumnya. Salah satunya adalah pengalaman mengalami perlakuan kekerasan pada masa kecil.

Sedih dan geram ketika saya membaca berita www.detik.com yang berjudul "Bocah ini Jalan Sendiri ke Kantor Polisi Setelah Dipukuli Bapak dan Ibu Tiri". Anak kecil ini datang sendiri ke Kantor Polisi Sektor Semampir Surabaya dengan maksud melaporkan tindakan kekerasan oleh Bapak dan Ibu tirinya.

Anak kecil berinisial IL ini bertanya setelah sampai di Kantor Polisi Sektor Semampir. "Pak, apa benar ini kantor polisi," ujar Rozi menirukan pertanyaan IL. Rozi pun membenarkan untuk selanjutnya dia bertanya mengapa IL mencari kantor polisi. Rozi kaget saat IL mengatakan bahwa dia akan melapor karena sering dipukuli bapak dan mama nya.

"IL menunjukkan bekas luka lebam di betisnya. Dia kemudian saya ajak ke dalam untuk membuat laporan," kata Rozi. IL mengaku tinggal bersama bapak kandungnya, Agus Arifin, dan ibu tirinya, Masrifa, di Jalan Wonokusumo VI.

Kejadian pemukulan itu diaku IL dilakukan bapaknya pada Senin (7/12/2015) malam. Penyebabnya adalah IL ditemukan bapaknya berada di rumah ibu kandungnya, Masriyah, di kawasan Bulak Banteng pada malam harinya.



Saat ditemukan, Agus langsung memukul wajah anaknya, menjewer telinganya, dan memaksanya pulang. Setiba di rumah, bocah yang masih duduk di TK itu sempat dipukul dan disuruh berdiri dengan satu kaki cukup lama.
 
Pada Rabu (9/12/2015), bocah 7 tahun itu mulai mendapat pukulan dengan bambu dari Agus dan Masrifah. Kedua paha IL hingga ke bawah dipukul menggunakan bambu tanpa ampun. Lebam bekas pukulan bambu itu sangat jelas terlihat saat IL berada di Polsek Semampir.

Pada tangannya juga terlihat bekas pukulan. Itu diaku IL karena ia berusaha menangkis pukulan bambu menggunakan tangan. IL mengaku jika gurunya belum mengetahui ia dipukul karena bapaknya melarangnya pergi sekolah.

Diduga Agus khawatir guru IL akan mengetahui tindakan kekerasan pada anaknya jika IL pergi ke sekolah dari bekas memar tersebut. IL sebenarnya ingin pulang ke rumah ibu kandungnya, tetapi ia takut akan dipukuli bapaknya lagi.

Akhirnya ia mendatangi Polsek Semampir yang jaraknya sekitar 2 km dari rumahnya. Ia keluar rumah saat bapaknya pergi bekerja. Agus sendiri bekerja sebagai penarik becak yang berangkat pagi dan pulang sore. Agus mempunyai 2 istri yakni ibu kandung IL yang dinikahinya secara sah dan ibu tiri IL yang dinikahinya secara siri.

Kanit Reskrim Polsek Semampir AKP Junaedi mengatakan bahwa dirinya sudah mendengarkan keterangan dari orang tua IL. Junaedi membenarkan adanya pemukulan tersebut. "Bapaknya memang mengaku telah memukul anaknya menggunakan bambu, tetapi ibu tirinya menyangkal. Bambu yang digunakan untuk memukul sudah kami sita," ujar Junaedi.
Dari pengakuan Agus kepada Junaedi, alasan utama Agus memukul IL adalah karena IL sudah terlalu nakal. IL dikenal sebagai anak yang hiperaktif. Setiap harinya, IL selalu 'menghilang' dari rumah, dan biasanya ditemukan entah itu di rumah ibu kandungnya di Jalan Wonokusumo VI ataupun di rumah neneknya yang ada di Jalan Kalianak yang jaraknya lebih jauh lagi.

Sifat hiperaktif IL juga terjadi di sekolahnya. Guru IL sering 'kehilangan' ILyang entah hilang ke mana. Senin malam kemarin, kata Junaedi, adalah puncak kekesalan Agus. Agus mengaku menyuruh IL berdiri dengan satu kaki dan memukulnya menggunakan bambu setelah ia menjemputnya dari rumah ibu kandungnya. Junaedi mengatakan bahwa pukulan itu memang sangat menyakiti IL.

Hal itu bisa dilhat dari bekas lebam pukulan tersebut. "Kasus ini masih kami dalami. Untuk selanjutnya apakah anak ini ikut orang tuanya atau siapa, kami masih belum tentukan," tandas Junaedi.
Trauma pada anak akibat kekerasan

Kekerasan yang diterima anak, sekecil apa pun dalam bentuk apa pun, baik fisik, mental, seksual, hingga penelantaran, bisa menimbulkan luka yang membahayakannya secara fisik dan mental.

Kekerasan akan membentuk jiwa yang penuh perlawanan dan pemberontakan dari anak itu sendiri. Kekerasan pada anak memang akan menimbulkan luka psikologis yang berkepanjangan. Inilah trauma jangka panjang pada bayi korban kekerasan yang sedapat mungkin bisa dicegah

Agresif.

Sikap ini biasanya ditujukan anak kepada pelaku tindak kekerasan. Umumnya ditunjukkan saat anak merasa ada orang yang bisa melindungi dirinya. Saat orang yang dianggap bisa melindunginya itu ada di rumah, anak langsung memukul atau melakukan tindakan agresif terhadap si pengasuh.

Peringatan : Tidak semua sikap agresif anak muncul karena telah mengalami tindak kekerasan.

Murung atau depresi.

Kekerasan mampu membuat anak berubah drastis, seperti menjadi anak yang memiliki gangguan tidur dan makan, bahkan bisa disertai dengan penurunan berat badan. Anak juga bisa menarik diri dari lingkungan yang menjadi sumber trauma. Ia menjadi anak pemurung, pendiam dan terlihat kurang ekspresif.
Mudah menangis.

Sikap ini ditunjukkan karena anak merasa tidak aman dengan lingkungannya. Karena ia kehilangan figur yang bisa melindunginya. Kemungkinan besar, anak menjadi sulit percaya dengan orang lain.

Melakukan tindak kekerasan pada orang lain.

Semua  anak dapat karena ia melihat bagaimana orang dewasa memperlakukannya dulu. Ia belajar dari pengalamnnya kemudian bereaksi sesuai yang ia pelajari. Secara kognitif anak bisa mengalami penurunan. Akibat dari penekanan kekerasan psikologisnya atau bila anak mengalami kekerasan fisik yang mengenai bagian kepala, hal ini malah bisa mengganggu fungsi otaknya.

Nyaris tak terdengar. Demikian saya gambarkan situasi pelaksanaan pilkada serentak yang akan digelar 9 Desember 2015 besok. Suasana sepi i...

Nyaris tak terdengar. Demikian saya gambarkan situasi pelaksanaan pilkada serentak yang akan digelar 9 Desember 2015 besok. Suasana sepi ini serentak dirasakan di delapan daerah yang akan melaksanakan pilkada di Jawa Barat. Ke-8 daerah itu adalah Indramayu, Pangandaran, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur, Karawang, Sukabumi, dan Depok.

Dulu pelaksanaan Pilkada dan Pemilu Legislatif dan Eksekutif selalu disambut masyarakat dengan kemeriahan pesta rakyat. Setiap orang berpeluang memenuhi pesanan untuk mencetak spanduk, kartu nama, poster hingga kaos para calon, baik calon anggota legislatif, bupati, walikota, gubernur dan presiden/wakil presiden, maupun untuk partai politik pendukung.

Saat itu uang yang beredar di masyarakat cukup besar. Tidak hanya perusahaan besar yang mendapat orderan cetakan, tetapi usaha kecil pun ikut mempunyai kesempatan. Para pemodal lokalpun ikutan menyumbangkan segala sesuatunya untuk kemenangan calon yang didukungnya. Belum lagi adanya kampanye akbar di lapangan terbuka, menjadi "makanan" bagi para pengusaha angkutan lokal, termasuk tukang ojek.

Tak hanya itu Warung nasi dan restoran pun bisa menjadi penyuplai nasi bungkus sehingga pendapatan mereka bertambah saat pelaksanaan pilkada. Namun sistem Pilkada serentak ternyata membuat sepi. Seluruh aktivitas kampanye Pilkada serempak kini dibiayai oleh Negara, yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sesuai tingkatannya. Dari mulai pemasangan alat peraga kampanye (APK), penyebaran bahan kampanye, iklan di media massa, dan debat publik antarkandidat.

Sepinya perhelatan pilkada serentak ini semakin membutkikan masyarakat tidak tertarik dengan pilkada serentak, mereka apatis, masa bodoh, karena mereka menganggap ikut berpartisipasi dalam pilkada, tidak ada gunanya. Kepala daerah yang terpilih-pun menurut mereka tidak akan membuat perubahan yang berarti terhadap kehidupan mereka.

 Maka sangat bisa dimaklumi jika sebagian besar masyarakat apatis dengan pelaksanaan pesta demokrasi ini. Mereka menilai, pilkada serentak yang tujuannya untuk menghemat anggaran dalam penyelenggaraan pesta demokrasi ini, mulai terlihat tidak menarik dan tidak efektif.

Publik tidak melihat lewat pilkada serentak akan terpilih pemimpin-pemimpin yang mampu mengangkat kesejahteraan mereka. Calon-calon yang maju pada pilkada ini hanya untuk pencitraan dan kepentingan partai pengusung.
Dari pengalaman beberapa pilkada selama ini mereka yang terpilih atau terpilih kembali tidak memiliki prestasi dalam mengembangkan dan melakukan perubahan untuk masyarakat dan daerahnya. Tetap saja rakyat miskin semakin miskin, yang kaya semakin kaya.

Prestasi kepala daerah selama ini masih sebatas pencitraan dan membuat kebijakan tidak populer, seperti membuat taman, blusukan, menertibkan PKL, menggusur rumah warga. Mereka belum berhasil membuat program pengentasan kemiskinan dan memperbanyak lapangan kerja bagi warganya.

 Sekali lagi, kurang "gregetnya" pilkada serentak ini perlu dievaluasi. Masyarakat sudah apatis. Rasa apatis masyarakat bisa dihilangkan jika seorang kepala daerah itu berprestasi, misal meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerahnya, mengurangi angka pengangguran, meningkatkan pertumbuhan investasi, pertumbuhan industri di daerah yang dia pimpin.

Dengan demikian daya beli masyarakat dan kesejahteraan rakyatnya semakin meningkat. Dengan aturan pilkada serentak, pelaksana pilkada terlihat hanya sibuk sendiri. KPU bertanggungjawab dari mulai pemasangan alat peraga kampanye (APK), penyebaran bahan kampanye, iklan di media massa, dan debat publik antarkandidat.Sepertinya mereka sibuk urus pasangan calon yang telah ditetapkan oleh mereka sendiri. Padahal yang paling penting adalah bagaimana KPU bisa memaksimalkan partisipasi publik dalam pelaksanaan pilkada.
Sisi kreatifitas warga terpasung akibat hampir seluruh rangkaian proses kampanye dibiaya oleh negara. tidak ada partisipasi aktif warga pada pelaksanaan pilkada. Aturan Pilkada serentak yang bermaksud untuk meminimalisir anggaran dana ini ternyata tidak tercapai malah cukup menghabiskan anggaran negara.

Serentak sepi, meski pilkada serentak ini menandakan bahwa partisipasi publik sangat kurang. Dengan kondisi ini, pasangan calon incumbent tentunya akan sangat diuntungkan karena masih menggunakan infrastruktur dan kebijakannya dalam kampanye Pilkadanya.

Namun pada akhirnya Kita dan seluruh rakyat tetap berharap pilkada serentak mampu memunculkan pemimpin yang memiliki integritas, bertanggung jawab, bukan semata-mata mencari kekuasaan. Itulah sebabnya harapan kita pula agar pergantian kepemimpinan daerah melalui Pilkada tidak hanya sekadar seremonial yang mengedepankan prosedur secara serentak.

Disisi lain publik mengarapkan agar kandidat kepala daerah harus berani mengeluarkan ide dalam menyukseskan program pembangunan di suatu daerah. Dengan ide-idenya itu ketika dia terpilih menjadi kepada daerah bisa melaksanakan semua idenya itu untuk merubah daerah dan masyarakat yang dipimpin.
Tentu untuk mendapatkan kepala daerah berkualitas, berintegritas, jujur, peran masyarakat sangat penting. Masyarakat harus benar-benar menilai dan mengetahui track record (rekam jejak) seorang calon kepala daerah. Ingat, publik jangan salah pilih, pilihlah yang pro rakyat. Bila tidak, rakyat yang dirugikan, karena sang pemimpin kita itu hanya sibuk mengurus dirinya, keluarganya, dan partai politik yang mengusungnya.

 Akhirnya, kami menghimbau kepada para pemilih di 8 daerah di Jawa Barat, yakni Indramayu, Pangandaran, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur, Karawang, Sukabumi, dan Depok.Pergunakan hak anda untuk pemimpin yang terbaik. Cerdas memilih pandai memilah.

Topeng tokoh Guy Fawkes, seorang ekstrimis yang mencoba meledakkan gedung Parlemen Inggris pada tahun 1605, kini menjadi salah satu ikon yan...

Topeng tokoh Guy Fawkes, seorang ekstrimis yang mencoba meledakkan gedung Parlemen Inggris pada tahun 1605, kini menjadi salah satu ikon yang paling dikenal di era internet setelah dipakai sebagai lambang oleh kelompok hacker global ternama; Anonymous.

Tapi apa sebenarnya motivasi dari para hacker dan aktivis yang memilih menyembunyikan jadi diri dengan mengenakan topeng menyeramkan ini?

Sayangnya tidak ada jawaban yang jelas untuk pertanyaan tersebut, karena Anonymous bukanlah kelompok yang dapat didefinisikan dalam pengertian tradisional.

Anonymous terbentuk dari gabungan puluhan atau mungkin ratusan ribu pendukung dari berbagai latar belakang dan sering dengan motivasi yang sama sekali berbeda satu sama lain.

Satu-satunya hal yang benar-benar satu dalam kelompok ini adalah kebutuhan untuk tetap menjadi 'anonymous'- tanpa nama, selalu memakai topeng seram, dan selalu menyertakan tagline : "We are Anonymous. We are Legion. We do not forgive. We do not forget. Expect us." - Kami adalah Anonymous, Kami adalah Legiun. Kami tidak memaafkan. Kami tidak melupakan. Tunggulah kami.

Di Anonymous tidak ada pusat kendali, yang berarti tidak ada konsensus atau perintah. Mereka tidak punya pemimpin, dan mempersilahkan setiap orang untuk berbicara atas nama seluruh komunitas.

Jadi siapa atau apa sebenarnya Anonymous ini? Berikut empat fakta menarik dan jawaban atas pertanyaan tersebut.

Dari mana asal Anonymous?

Kelompok hacktivis paling ternama ini adalah murni produk dari internet, awal terbentuk bermula dari forum 4Chan (2003-2007). Karena forum ini bersifat sangat bebas, para anggota forum menjaga identitas diri mereka dengan sering menggunakan nama akun "Anon".

Kelompok yang tergabung dalam forum tersebut mendapat ketenaran setelah melakukan sejumlah aksi yang aneh dan lucu, termasuk 'serangan' terhadap sebuah permainan anak-anak "Habbo Hotel" dimana sang hacker mengumumkan game dunia virtual tersebut "ditutup karena gagal dan AIDS".

Seiiring berjalannya waktu, kemahiran menerobos sistem komputer orang lain yang dipakai untuk aksi aneh dan kesenangan mulai mengarah pada aksi yang lebih serius, dan menggunakan keahlian mereka untuk mempertahankan idealisme mereka terhadap dunia maya dan dunia nyata.


Apakah Anonymous memiliki agenda politik?

Jawabannya bergantung kepada siapa Anda bertanya, karena setiap anggota Anonymous bebas menganut ideologi mereka masing-masing.

Tak ada pemimpin yang memaksakan perintah dari atas, yang berarti hacktivis sering memiliki kepentingan yang beragam. Namun, kebanyakan Anons bersatu dalam perang melawan penyensoran internet. Karena tidak adanya struktur hirarki di tubuh Anonymous adalah kunci dari sulitnya melacak identitas mereka.

Benarkah Anonymous hanya berisi sekumpulan anak muda?
Tidak. Diperkirakan bahwa sebagian hacktivis berusia antara 12 hingga 40 tahun, meskipun tetap saja tidak mungkin untuk mendapatkan gambaran demografis yang jelas dari Anonymous.

Selama deklarasi perang Anonymous terhadap ISIS, media sosial sering membuat lelucon kalau ekstrimis ISIS dikacaukan oleh 72 perawan yang dijanjikan dari surga, merujuk pada anggapan banyak netizen bahwa anggota Anonymous hanyalah kumpulan para remaja. Pada kenyataannya, anggota Anonymous kemungkinan besar adalah para pekerja IT yang sudah berkeluarga.

Seberapa kuat Anonymous?

Mereka takkan membuat negara runtuh, namun mereka mampu memberi tamparan keras kepada siapapun.

Senjata mereka antara lain kemampuan mengambil alih kendali dan menutup situs dari internet serta dengan taktik "doxxing", mereka memiliki keterampilan membobol dan mengekspos identitas asli dari orang-orang yang mereka inginkan.

Apa hebatnya kemampuan tersebut? di dunia yang serba digital saat ini, kemampuan hacking membawa dampak yang sangat signifikan. Anda bisa membaca kekuatan seorang hacker sebenarnya di sini : Perang Cyber: Hacker vs Hacker

Mereka telah melakukan banyak operasi yang berhasil membuat kalang kabut banyak pihak. Bahkan Anonynous memegang peran penting dalam gerakan Arab Spring yang berhasil membuat perubahan geopilitik besar di negara-negara Arab.

Selama perang melawan ISIS, peran paling penting mereka adalah ketika Anonymous berhasil membongkar orang-orang yang melakukan rekrutmen online, yang kemudian memungkinkan polisi untuk menangkap mereka.

Kadang, pendukung Anonymous berkumpul di dunia nyata. "Million Mask March" adalah salah satunya, dimana para pendukung Anonymous di seluruh dunia melakukan gerakan demonstrasi massal sambil menggunakan topeng si anarkis, Guy Fawkes.

Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI mempermasalahkan status legal standing Sudirman Said yang melaporkan rekaman 'komandan' Setya...

Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI mempermasalahkan status legal standing Sudirman Said yang melaporkan rekaman 'komandan' Setya Novanto yang mencatut nama Presiden Jokowi terkait saham PT Freeport. Atas hal itu, MKD sepertinya sedang berupaya melindungi politisi Partai Golongan Karya tersebut.

Baru-baru ini warga yang berada di pesirir Kota cirebon dibuat resah dengan dampak negatif pencemaran lingkungan akibat aktivitas bongkar...


Sumber Foto : KOMPAS.com / MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Pelajar SMK Muhamadiyah Kota Cirebon, terpaksa belajar menggunakan masker, lantaran sekolahnya terdampak debu batu bara yang lalu lalang di sekitar Pelabuhan Cirebon, Kamis siang, (17/9/2015). Para pelajar juga harus membersihkan kelas tiga hingga empat kali dalam sehari karena debu batu bara. Selain kotor, debu batu bara mengancam kesehatan ribuan pelajar, TK, SD, SMP, dan juga SMA yang berada di sekitar pesisir, Pelabuhan Cirebon.
Baru-baru ini warga yang berada di pesirir Kota cirebon dibuat resah dengan dampak negatif pencemaran lingkungan akibat aktivitas bongkar muat kapal tongkang yang mengangkut batubara di Pelabuhan Kota Cirebon. Debu akibat aktivitas bongkar muat tersebut beterbangan dan mengganggu aktivitas warga hingga puluhan kilometer.

Bongkar muat kapal tongkang yang mengangkut batubara di Pelabuhan Kota Cirebon telah berlangsung dalam kurun waktu 10 tahun dari tahun 2005-2015.

 Debu-debu hasil pengangkatan batubara juga sangat berbahaya bagi kesehatan, yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit infeksi saluran pernafasan (ISPA), dan dalam jangka panjang jika udara tersebut terus dihirup akan menyebabkan kanker, dan kemungkinan bayi lahir cacat.

Warga Cirebon yang mengatasnamakan diri Masyarakat Peduli Cirebon menggagas dibuatnya petisi Tolak Polusi Debu Batubara Cirebon di www.change.org . Masyarakat Peduli Cirebon mempetisi Presiden RI Ir. H. Joko Widodo (Presiden RI), Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya Bakar, Menteri BUMN RI Rini Soemarno dan Menteri Perhubungan RI Ignasius Jonan.



Baru dibuat empat hari lalu, petisi ini sudah ditandatangani oleh 3.622 pendukung. Beberapa orang yang menandatangani petisi ini merasa terganggu dengan aktivitas bongkar muat batu bara tersebut.

Seperti Charlene Janicr menandatangani petisi tersebut karena ia bersekolah di tempat yang berdekatan dengan tempat bongkar muat batu bara yang sangat mengganggu saya dan teman teman saya.

Selanjutnya SrPaulista Maria dalam komentarnya pasca penandatanagan petisi ini ia mengungkapkan bahwa prioritaskan kesehatan masyarakat. Bagaimana mungkin negara dapat berkembang menjadi lebih baik kalau masyarakatnya sakit? kekayaan alam dianugerahkan Tuhan untuk kesejahteraan seluruh masyarakat bukan untuk membinasakan sekecil apapun.

Banyak juga masyarakat di luar Cirebon yang menandatangani petisi ini yang mengaku peduli terhadap pencemaran akibat bongkar muat kapal tongkang yang mengangkut batubara di Pelabuhan Kota Cirebon
Seperti Teguh lesmana yang mengungkapkan bahwa ia masih punya keluarga dan teman yg ada di cirebon meski saya sdg tdk di cirebon tapi saya orang cirebon dan pernah bersekolah disana jadi saya juga tahu mengenai hal ini tapi sampai skrg memang tdk ada turun tangan dari pemerintah dalam hal ini. Semoga petisi ini dapat mengubah keadaan tersebut. Selanjutnya komentar Dinda Diandra Salsabila mengungkapkan Walaupun di daerah saya tidak terlalu terkena dampak negatif nya, tetapi saya bisa merasakan bagaimana penderitaan warga yang terkena dampak negatif dari Batu bara itu sendiri.
Walau anda bukan berasal dari Cirebon, tidak ada salahnya jika kita membantu warga Cirebon yang terkena dampak polusi bongkar muat batu bara dengan menandatangani petisi Tolak Polusi Debu Batubara Cirebon di www.change.org .


Mempetisi Presiden RI Ir. H. Joko Widodo (Presiden RI) dan 3 penerima lainnya
TOLAK POLUSI DEBU BATUBARA CIREBON

Sartono, Pencipta lagu Hymne Guru berjudul “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” sampai akhir hidupnya memang seorang pahlawan tanpa tanda jasa.

Sartono, Pencipta lagu Hymne Guru berjudul “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” sampai akhir hidupnya memang seorang pahlawan tanpa tanda jasa.

Pasca munculnya surat edaran terkait ujaran kebencian dari Kepolisian Republik Indonesia beranda Facebook dan media sosial lainnya menjadi ...


Pasca munculnya surat edaran terkait ujaran kebencian dari Kepolisian Republik Indonesia beranda Facebook dan media sosial lainnya menjadi bersih dari caci maki, hujatan, fitnah dan ujaran kebencian.

Kepala Polisi RI Jenderal Badrodin Haiti  telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) No. SE/6/X/2015 tentang Penanganan Ujaran Kebencian ( hate ...

Kepala Polisi RI Jenderal Badrodin Haiti  telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) No. SE/6/X/2015 tentang Penanganan Ujaran Kebencian (hate speech). Surat tersebut dikeluarkan pada 8 Oktober lalu. SE tersebut dikirim ke Polda-Polda untuk diteruskan sampai ke Polsek. Badrodin mengatakan, surat edaran itu merupakan penegasan dari KUHP terkait penanganan perkara yang menyangkut ujaran kebencian.

Sejak 30 April 2015 AKBP Asep Guntur Rahayu  menjabat Kapolres Cianjur  menggantikan AKBP Dedy Kusuma Bakti yang bergeser menjadi Kapolres C...

Sejak 30 April 2015 AKBP Asep Guntur Rahayu  menjabat Kapolres Cianjur  menggantikan AKBP Dedy Kusuma Bakti yang bergeser menjadi Kapolres Cimahi. Sebelumnya AKBP Asep Guntur Rahayu menjadi penyidik KPK selama enam tahun.

Lima daerah di wilayah Cirebon yakni Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) diwacanakan menj...

Lima daerah di wilayah Cirebon yakni Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) diwacanakan menjadi kawasan metropolis. Konsekuensinya setiap daerah harus mempersiapkan diri agar “metropolis” menjadi bermanfaat bagi warganya.

Mulai dari aspek penataan ruang, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, regulasi yang berpihak dan lain-lain harus segera dipersiapkan. Persoalan yang muncul ketika sudah menjadi sebuah kota metropolis/modern adalah Perubahan Lingkungan yang didalamnya tentu persoalan sampah dan limbah.


Sebelum terwujudnya Majalengka sebagai kota metropolis, limbah-limbah industri telah menjadi persoalan. Namun sebetulnya limbah tersebut bisa dipakai menjadi bernilai ekonomis dengan menggunakan teknologi tepat guna agar dapat bermanfaat dan tidak lagi menjadi persoalan. Misalnya limbah genteng (genteng Kereweng) dari hasil sortiran di wilayah jatiwangi. Limbah genteng itu biasanya dibuang ditanah-tanah kosong ataupun berserakan di saluran-saluran air yang tentunya akan mengganggu lingkungan. Begitupun limbah pengolahan batu di wilayah sukahaji. Kedua limbah ini sebetulnya bisa dimanfaatkan menjadi bata.
Produk Bata Kait Greentech [Greentech Interlocking Brics]

Sekarang telah hadir Produk Bata Kait Greentech [Greentech Interlocking Brics] adalah material penyusun dinding yang mempunyai pengait untuk mengunci pergerakan akibat gaya. Bata kait ini merupakan pengembangan dari batako dengan menambah lips pada sisi-sisi tertentu sebagai pengunci.

Dalam kegiatan pembangunan Bata kait berbentuk segi empat berbentuk mirip mainan bongkar pasang Lego begitupun cara pemasangannya. Bahan yang digunakan untuk membuat bata kait sangat berlimpah mulai dari pasir, tanah liat, fly ash, lumpur sidoarjo dengan penambahan sedikit semen. Yang lebih menarik, justru bata kait ini bisa dibuat dari bahan limbah yang tidak terpakai, misalnya puing kota; Limbah Bangunan, Limbah Genteng, Limbah Keramik, Limbah Kaca, limbah batu bara, dan limbah sampah anorganik yang sudah diolah, dll.

Bata kait dapat memecahkan beberapa kelemahan yang ada di bata merah, antara lain bata kait ini pembuatannya dilakukan dengan sistem press, tidak melalui sistem pembakaran sehingga sangat ramah lingkungan apalagi bahannya bisa menggunakan limbah. Bata kait ini memiliki kemampuan interlocking dengan menunjukan elemen positif dan negatif dari permukaan bata atas bawah batu bata dapat dipasangkan dan secara otomatis menjadi rata setelah diisi mortar.

Proses pemasanangannya pun sangat hemat tenaga kerja, mortar dan waktu. Selain itu juga, Bata Kait ini mampu tahan terhadap angin dan gempa bumi. Dua lubang bulat pada bata dapat diisi penyangga vertikal dengan besi atau baja dan di cor dengan adukan mortar, yang akan menahan gaya geser pada saat terjadi guncangan. Keunggulan lainnya Bata Kait ini dapat dikerjakan secara langsung di lokasi proyek sehingga dapat menghemat biaya transportasi.

Pemasangan bata kait ini tidak memerlukan proses finishing sehingga hasilnya pemasangan bata kait ini dapat langsung diwarnai/dicat sesuai keingininan karena teksturnya yang sudah halus/rapih. Selain itu pengerjaan pembangunan rumah dengan bata kait ini bisa menghemat Waktu, Tenaga Kerja dan anggaran. Hemat Waktu à Rumah dengan menggunakan Bata kait akan menghemat waktu pengerjaan bangunan karena sistem pemasangan batanya tidak lagi menggunakan adukan tapi dengan sistem susun seperti halnya lego.

Selain itu setelah tersusun maka dinding bangunan tidak perlu di plester. Jika perlu hanya di aci agar lebih halus. Pengerjaan bangunan tipe 36 kurang lebih hanya membutuhkan waktu satu minggu. Berbeda jika menggunaka bata konvensional.
 Hemat Tenaga Kerja à mudahnya sistem pemasangan bata kait membuat pembuatan rumah tidak terlalu memerlukan tenaga kerja yang banyak cukup dengan tenaga kerja 3-5 orang. Hemat anggaran à Jika hemat waktu dan tenaga kerja maka secara otomatis akan mengurangi anggaran pembuatan rumah. Sebenarnya bata kait ini atau biasa disebut

Bata Interlocking Bricks sudah ada di beberapa negara, Amerika, Malaysia, Thailand, India dll. Namun di Indonesia masih belum ada. Produksi Bata Kait Greentech ini berencana akan dikembangkan di Majalengka. Karena dengan perkembangan Majalengka menjadi kota metropolis maka pertambahan penduduk, kebutuhan rumah tinggal akan meningkat. Sementara biaya pembuatan bangunan pun setiap harinya terus mengalami kenaikan. Dari mulai bahan bangunan sampai ongkos tukang.

Saat ini bangunan dinding banyak didominasi memakai bahan bata merah yang dibakar. Prosesnya di ditumpuk memakai adukan, diplester dan dicat. Jika dimusim hujan bata merah akan sulit didapat dan standard kekuatan tekan bata merah sangat bervariasi tergantung pada bahan tanah dan jenis pembakarannya.

Harga bata merah juga semakin meningkat seiring kurangnya bahan baku tanah dan kayu bakar. Dari segi keramahan lingkungan jelas kurang, karena adanya proses pembakaran. Pembuatan bangunan memakai bata merah pun banyak kelemahannya seperti penggunaan mortar yang banyak, proses pemasangan yang lama dan memerlukan tukang yang ahli dan memerlukan finishing untuk menghasilkan tekstur yang halus.  

Konsep Pemberdayaan Masyarakat

Tahun 2016 yang akan datang, Desa-desa di Indonesia akan menerima Dana Desa dari Pemerintah Pusat Rp 1 miliar hingga Rp 1,4 miliar per desa. Namun, “kegalauan” aparat desa akan muncul ketika bagaimana menggunakan anggaran tersebut tepat guna dan tepat sasaran.

Solusinya, Pemanfaatan Dana desa dengan menggunakan teknologi tepat guna yang dapat menghindari dari penggunaan dana yang tidak tepat sasaran. Teknologi tepat guna akan menyesuaikan kebutuhan dan sumber daya yang terdapat di desa agar menghindari dari salah sasaran penggunaan teknologi tepat guna itu sendiri.

 Desa-desa diwilayah Kecamatan Jatiwangi dan Rajagaluh atau Sukahaji dapat memanfaatkan teknologi pembuatan Bata kait ini agar persoalan-persoalan limbah bisa teratasi. Bumdes bisa mengelola produksi Bata Kait ini. Selain teknologi pembuatan Bata kait, kita juga telah menyusun konsep teknologi untuk pengolahan sampah misalnya Incenerator, Biodigester dan Plasma Digester yang bisa digunakan juga dengan mesin Bata kait. Limbah hasil pengolahan sampah anorganik bisa digunakan juga untuk membuat bata kait ini.

  Permasalahan kabut asap, sampai dengan saat ini masih menjadi sorotan publik karena seperti tidak ada perkembangan yang berarti. Bahkan b...

 Permasalahan kabut asap, sampai dengan saat ini masih menjadi sorotan publik karena seperti tidak ada perkembangan yang berarti. Bahkan bisa dibilang malah berkembang menjadi makin parah dari hari ke hari.